Banyak kegiatan sebagai alternatif mengisi jeda tengah semester atau jeda semester bagi para siswa di berbagai jenjang pendidikan. Salah satunya adalah Bazar. Kegiatan ini berupa belajar menjual berbagai hasil karya siswa utamanya dalam hal kreasi makanan dan minuman.

Bazar mendidik anak mengembangkan jiwa entrepreneur sekaligus penguatan karakter siswa.

Seperti dilakukan para siswa SDN 01 Seloromo, Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah Pada Hari Kamis 10 Maret 2022. Kegiatan tersebut guna mengisi Kegiatan Tengah semester (KTS) dan diikuti seluruh siswa kelas IV-VI, sejumlah 3 kelas di sekolah itu.

Dalam kegiatan kali ini, setiap kelas dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri 1- 3 siswa, total ada 15 lapak. Pada pelaksanaannya kelas IV-VI sebagai penjual, kelas I – III, Siswa TK, Orang Tua Siswa Maupun Guru sebagai pembeli.

Dijelaskan oleh Kepala SDN 01 Seloromo, Ibu Suminem, kegiatan Bazar diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Ada nilai religius, kemandirian dan gotong royong. Dari nilai religius, siswa dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil.

Wujud sikap mandiri dan gotong royong, anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih dan menjajakan barang dagangannya. Sekolah hanya memberi rambu-rambu bahwa yang dijual dalam bentuk jajanan makanan dan minuman tradisional, yang sehat dan tidak mengandung bahan pengawet.

“Bazar ini salah satu program sekolah dan baru pertama kali dilaksanakan, untuk mengenalkan jiwa enterpreneur. Sebagai bekal anak-anak terjun ke masyarakat setelah lulus nanti. Memang sekolah memberikan keleluasaan kepada siswa dalam menyalurkan kreativitas,” jelas Ibu Suminem.

Dijelaskan pula dari pemilihan menu makanan dan minuman, serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada siswa. Anak-anak diberi keleluasaan menggunakan lingkungan sekolah yang berupa halaman Sekolah, sebagai lokasi tempat membuka usaha mereka dalam acara Bazar tersebut.

“Dalam acara ini tidak ada intervensi dari guru atau sekolah. Anak-anak sendiri yang berkreativitas maunya seperti apa,” tandas Ibu Suminem.

Namun ternyata konsep para siswa dinilai luar biasa. Lingkungan Halaman sekolah dirubah menjadi lapak-lapak sebagai pasar tradisional. Ditambah pula dengan panggung terbuka untuk menampilkan kreativitas anak seperti musik dan pembacaan puisi sebagai hiburan bagi pengunjung Bazar. Bazar ini juga didukung atau di sponsori oleh salah satu provider kartu selular (Smartfren) dengan ikut serta membuka lapak dengan harga khusus pada acara ini.

Salah Satu Orang Tua Siswa mengatakan, Bazar sebagai ajang untuk mengasah kemampuan diri bidang kewirausahaan. Kegiatan ini memberi pengalaman kepada siswa.

“Tentunya ini sangat bermanfaat untuk bekal nanti setelah lulus. Pengalaman yang diperoleh dapat dikembangkan lagi saat nanti menempuh pendidikan di sekolah yang lebih tinggi,” ujar Orang Tua Siswa.