KBM ~ SDN 01 SELOROMO -->
UNGGUL PRESTASI, LUHUR BUDI PEKERTI, BERKARAKTER, BERWAWASAN LINGKUNGAN

KBM

by in 0


Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan pemerintah mengeluarkan bantuan berupa BOS agar setiap anak bisa mengenyam pendidikan. Tapi apa gunanya semua itu jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas tidak berjalan dengan baik. Banyak orang mengira bahwa kelas yang baik adalah kelas dimana semua murid menghadap ke depan dengan suasana yang hening dengan mendengarkan gurunya. Tapi dengan suasana seperti ini kadang-kadang mereka menjadi bosan setelah pelajaran berlangsung 10 menit. Tidak sedikit anak yang akan melakukan acara chatingan melalui kertas, berbicara dan bercanda dengan teman sebangku. Walaupun begitu suasana serius kadang kala memang dibutuhkan.
Memang, setiap guru menginginkan muridnya mengerti terhadap pelajaran yang disampaikan, bisa menerapkannya dalam kehidupannya atau sebagai pedoman mencapai tujuan. Sering kali seorang guru hanya melakukan pengajaran dengan melakukan ceramah penjelasan yang panjang lebar serta pemberian tugas yang menumpuk. Alexander Pope mengatakan: “orang harus diberi pelajaaran dengan cara seolah-olah Anda tidak mengajarnya. Dan hal-hal yang tidak diketahuinya diajukan sebagai hal-hal yang terlupa.” Seorang guru dapat mengajak muridnya berpikir bersama, tidak tergantung pada guru selamanya dengan mengajukan pertanyaan atau dengan pura-pura lupa sehingga murid akan berusaha mencari tentang hal tersebut. Tentu saja hal tersebut harus dilakukan secara komunikasi yang baik. Murid akan berusaha menjawab sehingga pelajaran di kelas akan aktif. Jika perlu lemparkan tantangan kepada murid sesuai dengan hal yang dipelajari. Tentunya tantangan itu harus dapat menggugah semangat murid.
Dr Vernon A Magnesan (1983) mengatakan bahwa materi pelajaran atau ilmu pengetahuan diterima oleh otak 10% dari membaca, 20% dari mendengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan dengar, 70% dari yang dikatakan dan 90% dari yang kita katakan dan lakukan (menggunakan seluruh indera). Oleh karena itu biarkan siswa Anda bebas berdiskusi, mengemukakan pendapat mereka, mengerjakan pekerjaan sekolah di tempat yang mereka sukai (tetap di dalam kelas). Jika perlu tatanan meja dan kursi di kelas bisa diubah (kebanyakan sekolah mengatur meja dengan membagi empat derat memanjang) dengan bentuk U, O, V dan bentuk lainnya. Keadaan tersebut mungkin akan mendapat tanggapan yang bermacam-macam dari orang lain. Tapi mungkin cara ini juga tidak salah seluruhnya karena murid mungkin akan mempunyai semangat baru untuk belajar, selain itu keberhasilan siswa akan lebih besar karena KBM di kelas lebih optimal.
Selain itu guru harus memberikan kesan baik saat pertama kali bertemu, biasanya hal ini dilakukan oleh guru yang profesional dan memang guru yang menyenangkan. Kesan baik yang bisa dilakukan seperti memberikan senyuman setiap awal pertemuan belajar. Karena senyum merupakan sebuah utusan dari niat baik Anda. Senyum membuat cemerlang kehidupan mereka yang memandangnya. Walaupun senyum itu sebentar namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya. Kemudian mulailah pelajaran dengan ramah. Hal ini memang harus dilakukan. Bayangkan apa pendapat seorang murid tentang guru mereka yang memulai pelajaran dengaan muka masam dan sering marah. Murid akan membenci guru tersebut bahkan lebih parahnya lagi murid akan membenci pelajarannya. Ya, banyak murid yang tidak bisa menerima suatu pelajaran hanya karena tidak senang pada guru pengajarnya atau tidak senang dengan cara guru tersebut mengajar.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah kebiasaan guru memarahi, mencerca dan mengeluh tentang seorang murid yang mendapat nilai ulangan jelek, tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan padanya atau melakukan kesalahan di dalam kelas seperti berbicara saat guru menerangkan. Banyak murid yang enggan belajar suatu pelajaran hanya karena guru pengajarnya pernah memarahinya. Banyak orang yang mengira memarahi anak yang melakukan kesalahan merupakan cara jitu agar anak tersebut tidak mengulangi hal serupa. Tapi coba pikirkan apa yang dipikirkan anak itu saat guru memarahi atau mencercanya? Tapi bagaimana jika guru teersebut memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan membuat kesalahannya tampak mudah diperbaiki?
Apabila seorang guru hendak memarahi, mencerca atau mengeluh terhadap perbuatan siswa sebaiknya ia memikirkan dirinya terlebih dahulu. Pernakah ia membuat kesalahan yang serupa saat ia muda? Sungguh bodoh untuk memarahi orang lain. Tuhan tidak membagikan secara merata kemampuan inteligensi seseorang. Jadi untuk apa kita memarahi orang yang memang tidak mengetahui hal yang diajukan. Dengan mengkritik, kita tidak membuat perubahan yang lenggeng dan seringkali malah menimbulkan rasa benci. Guru harus berusaha membuat komunikas yang baik dengan para muridnya. Tidak ada salahnya guru berusaha mengerti dan melakukan pendekatan secara psikolog dengan muridnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kelas yang baik tidak hanya kelas yang murid-muridnya diam dan mata tertuju ke depan. Jika memang mendengarkan semuanya dengan sungguh-sungguh tidak apa-apa, tapi jika tidak kita harus melakukan hal ini:
– melemparkan tantangan yang berkaitan dengan pelajaran (bisa berupa kuis)
– mengawali dengan senyum dan sapaan ramah
– membiarkan murid memilih tempat duduk yang sekiranya membuat ia lebih nyaman belajar
– mengubah tatanan tempat duduk yang lebih strategis
– membiarkan murid mengemukakan pendapat dan saran yang baik dari siswa
– berpikir sejenak saat akan memarahi, mencerca, mengkritik ataupun mengeluh tentang perbuatan murid
Ada baiknya jika seorang guru yang mengaku sebagai guru yang professional menerapkan tips di atas agar KBM di kelas lebih maksimal sehingga keberhasilan seorang murid lebih optimal. Karena itulah yang diinginkan oleh pemerintah dan dibutuhkan oleh masyarakat kita. Walaupun begitu keberhasilan KBM tidak terlepas dari pengaruh murid. Karena murid juga berperan penting dalam keberhasilan KBM. Murid yang lebih bertanggungjawab dan memilki rasa tahu diri serta memang berkeinginan berhasillah yang bisa lebih mengoptimalakan KBM ini selain guru pengajar yang professional. Ada sebuah kelas dimana KBM tidak berjalan baik memang karena murid yang tidak bertanggungjawab dan nakal. Tapi tidak ada salahnya jika seorang guru melakukan hal diatas untuk mengubah situasi yang merugikan menjadi menguntungkan semua pihak (baik guru, murid, orang tua dan pemerintah). Kalau seorang guru mengajarkan sesuatu kepada seorang murid, ia tidak akan pernah belajar, karena belajar adalah proses yang aktif. Maka buatlah para murid menjadi aktif dalam belajar.

Leave a Reply