January 2013 ~ SDN 01 SELOROMO -->

Tauziah Jumat Pagi

Kegiatan Keagamaan Tauziah Rutin Setiap Hari Jumat Pagi

ANBK

Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer

Bazar Sekolah

Kegiatan Bazar SDN 01 Seloromo Pada Saat Jeda Sekolah

Ekstrakurikuler Tari

Latihan Rutin Ekstrakurikuler Tari

Outing Class

Outing Class Sd Negeri 01 Seloromo Ke Museum Dirgantara

Pelepasan dan Pamitan

Acara Pelepasan dan Pamitan (Perpisahan) Kelas VI SDN 01 Seloromo

Kunjungan Dan Bimbingan KKN

Kunjungan Dan Bimbingan Belajar Dari Kakak Kakak KKN

UNGGUL PRESTASI, LUHUR BUDI PEKERTI, BERKARAKTER, BERWAWASAN LINGKUNGAN

Archive for January 2013

KBM

by in 0


Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat diperhatikan oleh pemerintah. Bahkan pemerintah mengeluarkan bantuan berupa BOS agar setiap anak bisa mengenyam pendidikan. Tapi apa gunanya semua itu jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas tidak berjalan dengan baik. Banyak orang mengira bahwa kelas yang baik adalah kelas dimana semua murid menghadap ke depan dengan suasana yang hening dengan mendengarkan gurunya. Tapi dengan suasana seperti ini kadang-kadang mereka menjadi bosan setelah pelajaran berlangsung 10 menit. Tidak sedikit anak yang akan melakukan acara chatingan melalui kertas, berbicara dan bercanda dengan teman sebangku. Walaupun begitu suasana serius kadang kala memang dibutuhkan.
Memang, setiap guru menginginkan muridnya mengerti terhadap pelajaran yang disampaikan, bisa menerapkannya dalam kehidupannya atau sebagai pedoman mencapai tujuan. Sering kali seorang guru hanya melakukan pengajaran dengan melakukan ceramah penjelasan yang panjang lebar serta pemberian tugas yang menumpuk. Alexander Pope mengatakan: “orang harus diberi pelajaaran dengan cara seolah-olah Anda tidak mengajarnya. Dan hal-hal yang tidak diketahuinya diajukan sebagai hal-hal yang terlupa.” Seorang guru dapat mengajak muridnya berpikir bersama, tidak tergantung pada guru selamanya dengan mengajukan pertanyaan atau dengan pura-pura lupa sehingga murid akan berusaha mencari tentang hal tersebut. Tentu saja hal tersebut harus dilakukan secara komunikasi yang baik. Murid akan berusaha menjawab sehingga pelajaran di kelas akan aktif. Jika perlu lemparkan tantangan kepada murid sesuai dengan hal yang dipelajari. Tentunya tantangan itu harus dapat menggugah semangat murid.
Dr Vernon A Magnesan (1983) mengatakan bahwa materi pelajaran atau ilmu pengetahuan diterima oleh otak 10% dari membaca, 20% dari mendengar, 30% dari apa yang dilihat, 50% dari yang dilihat dan dengar, 70% dari yang dikatakan dan 90% dari yang kita katakan dan lakukan (menggunakan seluruh indera). Oleh karena itu biarkan siswa Anda bebas berdiskusi, mengemukakan pendapat mereka, mengerjakan pekerjaan sekolah di tempat yang mereka sukai (tetap di dalam kelas). Jika perlu tatanan meja dan kursi di kelas bisa diubah (kebanyakan sekolah mengatur meja dengan membagi empat derat memanjang) dengan bentuk U, O, V dan bentuk lainnya. Keadaan tersebut mungkin akan mendapat tanggapan yang bermacam-macam dari orang lain. Tapi mungkin cara ini juga tidak salah seluruhnya karena murid mungkin akan mempunyai semangat baru untuk belajar, selain itu keberhasilan siswa akan lebih besar karena KBM di kelas lebih optimal.
Selain itu guru harus memberikan kesan baik saat pertama kali bertemu, biasanya hal ini dilakukan oleh guru yang profesional dan memang guru yang menyenangkan. Kesan baik yang bisa dilakukan seperti memberikan senyuman setiap awal pertemuan belajar. Karena senyum merupakan sebuah utusan dari niat baik Anda. Senyum membuat cemerlang kehidupan mereka yang memandangnya. Walaupun senyum itu sebentar namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya. Kemudian mulailah pelajaran dengan ramah. Hal ini memang harus dilakukan. Bayangkan apa pendapat seorang murid tentang guru mereka yang memulai pelajaran dengaan muka masam dan sering marah. Murid akan membenci guru tersebut bahkan lebih parahnya lagi murid akan membenci pelajarannya. Ya, banyak murid yang tidak bisa menerima suatu pelajaran hanya karena tidak senang pada guru pengajarnya atau tidak senang dengan cara guru tersebut mengajar.
Hal yang perlu diperhatikan lagi adalah kebiasaan guru memarahi, mencerca dan mengeluh tentang seorang murid yang mendapat nilai ulangan jelek, tidak bisa menjawab pertanyaan yang diajukan padanya atau melakukan kesalahan di dalam kelas seperti berbicara saat guru menerangkan. Banyak murid yang enggan belajar suatu pelajaran hanya karena guru pengajarnya pernah memarahinya. Banyak orang yang mengira memarahi anak yang melakukan kesalahan merupakan cara jitu agar anak tersebut tidak mengulangi hal serupa. Tapi coba pikirkan apa yang dipikirkan anak itu saat guru memarahi atau mencercanya? Tapi bagaimana jika guru teersebut memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan membuat kesalahannya tampak mudah diperbaiki?
Apabila seorang guru hendak memarahi, mencerca atau mengeluh terhadap perbuatan siswa sebaiknya ia memikirkan dirinya terlebih dahulu. Pernakah ia membuat kesalahan yang serupa saat ia muda? Sungguh bodoh untuk memarahi orang lain. Tuhan tidak membagikan secara merata kemampuan inteligensi seseorang. Jadi untuk apa kita memarahi orang yang memang tidak mengetahui hal yang diajukan. Dengan mengkritik, kita tidak membuat perubahan yang lenggeng dan seringkali malah menimbulkan rasa benci. Guru harus berusaha membuat komunikas yang baik dengan para muridnya. Tidak ada salahnya guru berusaha mengerti dan melakukan pendekatan secara psikolog dengan muridnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kelas yang baik tidak hanya kelas yang murid-muridnya diam dan mata tertuju ke depan. Jika memang mendengarkan semuanya dengan sungguh-sungguh tidak apa-apa, tapi jika tidak kita harus melakukan hal ini:
– melemparkan tantangan yang berkaitan dengan pelajaran (bisa berupa kuis)
– mengawali dengan senyum dan sapaan ramah
– membiarkan murid memilih tempat duduk yang sekiranya membuat ia lebih nyaman belajar
– mengubah tatanan tempat duduk yang lebih strategis
– membiarkan murid mengemukakan pendapat dan saran yang baik dari siswa
– berpikir sejenak saat akan memarahi, mencerca, mengkritik ataupun mengeluh tentang perbuatan murid
Ada baiknya jika seorang guru yang mengaku sebagai guru yang professional menerapkan tips di atas agar KBM di kelas lebih maksimal sehingga keberhasilan seorang murid lebih optimal. Karena itulah yang diinginkan oleh pemerintah dan dibutuhkan oleh masyarakat kita. Walaupun begitu keberhasilan KBM tidak terlepas dari pengaruh murid. Karena murid juga berperan penting dalam keberhasilan KBM. Murid yang lebih bertanggungjawab dan memilki rasa tahu diri serta memang berkeinginan berhasillah yang bisa lebih mengoptimalakan KBM ini selain guru pengajar yang professional. Ada sebuah kelas dimana KBM tidak berjalan baik memang karena murid yang tidak bertanggungjawab dan nakal. Tapi tidak ada salahnya jika seorang guru melakukan hal diatas untuk mengubah situasi yang merugikan menjadi menguntungkan semua pihak (baik guru, murid, orang tua dan pemerintah). Kalau seorang guru mengajarkan sesuatu kepada seorang murid, ia tidak akan pernah belajar, karena belajar adalah proses yang aktif. Maka buatlah para murid menjadi aktif dalam belajar.

Tujuan

by in 0






Tahun Pelajaran 2017/2018 SD Negeri 01 Seloromo selain menerapkan Kurikulum KTSP 2006 untuk kelas 2, 3, 5, dan 6, ditetapkan sebagai sekolah sasaran pelaksanaan kurikulum nasional 2013 untuk kelas 1 dan 4.
Landasan yuridis Kurikulum KTSP dan Kurikulum Nasional 2013 :
1.    Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 ;
2.   Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional ;
3.   Peraturan Pemerintah No.13 tahun 2015 ( Revisi PP No.23 tahun 2013 jo PP 19/2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan ;
4.   Perda No.9 tahun 2012 tentang Bahasa dan Aksara Jawa ;
5.   Pergub No.57 tahun 2012 tentang Juklak Perda No.9 tahun 2012 ;
6.   Permendikbud No.57 tahun 2014 tentang Kurikulum SD ;
7.   Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang KTSP ;
8.   Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler ;
9.   Permendikbud No.63 tahun 2015 tentang Kepramukaan ;
10. Permendikbud No.23 tahun 2015 Penumbuhan Budi Pekerti ;
11. Inpres No.12 tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental ;
12. Permendikbud No.20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan ;
13. Permendikbud No.21 tahun 2016 tentang Standar Isi ;
14. Permendikbud No.22 tahun 2016 tentang Standar Proses ;
15. Permendikbud No.23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian ;
16. Permendikbud No,24 tahun 2016 tentang Standar KI dan KD ;
17. Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2017 tentang Guru ;
18. Permendikbud No.23 tahun 2017 tentang Hari Sekolah .
19. Perpres No. 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Tujuan Kurikulum :

Kurikulum  Sekolah Dasar Negeri 01 Seloromo  Kecamatan Jenawi disusun bertujuan :
1.   Menjadikan Kurikulum yang sesuai dengan potensi  daerah, sosial budaya masyarakat, dan peserta didik.
2.   Sebagai acuan  dalam  melaksanakan  pembelajaran di sekolah.
3.   Menciptakan   suasana  pembelajaran  di sekolah  yang  bersifat  mendidik, mencerdaskan dan  mengembangkan  kreativitas peserta didik.
4.   Menciptakan pembelajaran efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.
5.   Mempersiapkan  insan  Indonesia  untuk  memiliki  kemampuan  hidup  sebagai  pribadi dan warganegara  yang  produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi  pada  kehidupan  bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban dunia.
 
Tujuan Pendidikan Nasional :

Pendidikan   nasional  berfungsi  mengembangkan  kemampuan dan membentuk watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan  bangsa, bertujuan  untuk  berkembangnya  potensi  peserta didik agar menjadi manusia  yang  beriman  dan  bertakwa  kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan  menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan Pendidikan Dasar :
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan  dasar  yaitu  meletakkan  dasar  kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan  untuk  hidup  mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus sesuai dengan visi dan visi Sekolah Dasar Negeri 01 Seloromo.
  Tujuan Sekolah :
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Sedangkan secara khusus, sesuai dengan visi dan misi sekolah, maka tujuan Sekolah Dasar Negeri 01 Seloromo pada tahun pelajaran 2017/2018 sekolah mengantarkan peserta didik untuk:
·         Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
·         Mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti lomba, OSN.
·         Membentuk sifat/watak anak yang berbudi pekerti luhur.
·         Membentuk sifat anak yang berakhlak mulia sesuai ajaran agama yang dianut.
·         Mempersiapkan anak agar mampu bersaing dalam mengikuti perkembangan IPTEK.
·         Membentuk pribadi anak yang berkarakter bangsa.
·         Terciptanya lingkungan Sekolah yang ASRI.